Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam berbagai program, termasuk pengelolaan sampah, pengembangan kampung tematik, dan rencana pendirian food bank sebagai solusi ketahanan pangan di perkotaan.
“Terkait pengelolaan sampah ini, kerja sama yang akan dijalin adalah di bidang teknologi,” ujar Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo usai bertemu dengan Rektor UGM Profesor Ova Emilia di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Kamis.
Hasto menjelaskan bahwa inovasi teknologi serta praktik pengelolaan sampah yang telah diterapkan di UGM akan diuji coba sebagai pilot project di Kota Yogyakarta. Proyek ini mencakup pengurangan sampah dari hulu hingga pengelolaan di hilir.
Rektor UGM, Profesor Ova Emilia, menyambut baik rencana kerja sama ini. Ia menekankan bahwa persoalan sampah menjadi tantangan utama dan UGM telah memiliki beberapa praktik pengelolaan sampah yang dapat diterapkan.
Selain pengelolaan sampah, Pemkot Yogyakarta juga akan mengembangkan konsep kampung tematik melalui program One Village One Sister University.
Program ini bertujuan untuk mendorong pembangunan berbasis sumber daya manusia, dengan 169 kampung di Kota Yogyakarta mendapatkan pendampingan akademik dan inovasi dari universitas.
Food Bank untuk Ketahanan Pangan
Selain itu, Pemkot Yogyakarta dan UGM juga berencana mengembangkan food bank guna mendukung ketahanan pangan masyarakat perkotaan. Konsep ini sejalan dengan program food rescue yang telah dikembangkan oleh UGM.
“Sesuai arahan Presiden supaya desa itu punya lumbung pangan, karena Kota Yogya tidak punya sawah, jadi akan kami buat food bank yang ternyata gagasannya sama dengan UGM melalui food rescue,” tambah Hasto.
Dengan sinergi antara Pemkot Yogyakarta dan UGM, diharapkan berbagai inovasi dan solusi berkelanjutan dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta. (AR)
