Revolusi Pengelolaan Limbah Dimulai! Pemkot Yogyakarta Rekrut 1.017 Pasukan Penggerobak Sampah

Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta merekrut 1.017 penggerobak sampah yang akan bertugas menjemput limbah dari rumah tangga. Peran mereka dinilai sangat krusial dalam program pengelolaan sampah berbasis kewilayahan yang sedang dijalankan pemerintah.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan komitmennya untuk memberdayakan para penggerobak agar profesi ini semakin menjanjikan dan memberikan kesejahteraan bagi mereka. Pemkot juga tengah merumuskan kebijakan khusus yang akan mendukung keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan para transporter ini.

Dalam acara penyerahan bantuan sembako bagi penggerobak di Masjid Pangeran Diponegoro, Kompleks Balai Kota Yogya, Senin (17/3/2025), Hasto berdialog langsung dengan ratusan transporter guna mendengar aspirasi serta tantangan yang mereka hadapi.

Ke depan, Pemkot berencana membentuk koperasi dan komunitas bagi para penggerobak sebagai bagian dari program pemberdayaan mereka.

“Saya akan membuat kebijakan untuk mereka ke depan, dengan membuat koperasi dan komunitas,” ungkap Hasto.

Dengan jumlah transporter yang kini mencapai lebih dari 1.000 orang, Hasto menilai kapasitas tersebut cukup untuk mendukung sistem pengelolaan sampah berbasis RW.

Melalui program ini, masyarakat tidak lagi diperbolehkan membuang sampah langsung ke depo, melainkan harus melalui penggerobak dengan sistem berlangganan. Dengan 616 RW di Kota Yogyakarta, rasio satu RW memiliki dua transporter dinilai cukup ideal untuk memastikan pengelolaan sampah yang lebih efektif. “Jumlah RW di kota ada 616. Sehingga, kalau ada 1.017 (gerobak) bisa satu RW dua penggerobak. Misal satu RW ada 500 rumah, ya berat kalau satu penggerobak. Jadi saya kira 1.000 lebih wajar,” jelas Hasto.(An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *