Yogyakarta – Lazismu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali hadir dengan inovasi dalam program kurban tahun ini. Dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H, Lazismu DIY memperkenalkan kembali program unggulannya, Rendangmu, yakni pengolahan daging kurban menjadi rendang dalam kemasan kaleng yang tahan lama, higienis, dan praktis.
Inovasi ini disampaikan dalam kegiatan Silaturahmi dan Halalbihalal Lazismu se-DIY bersama media, yang digelar di Aula Gedung PWM DIY, Jalan Gedongkuning, Yogyakarta, pada Selasa siang (29/4/2025). Kegiatan ini berlangsung dalam nuansa hangat Syawalan, menghadirkan berbagai pihak yang terlibat dalam dakwah filantropi.

Ketua Lazismu DIY, Jefree Fahana ST MKom, menekankan pentingnya membangun jaringan dan sinergi, salah satunya melalui media. Ia menyampaikan bahwa silaturahmi merupakan bagian dari dakwah dan memiliki manfaat luas, seperti memperpanjang umur dan memperluas rezeki.
“Kegiatan silaturahmi dan Halalbihalal juga merupakan bagian dari syiar dakwah. Selain itu, dengan dibantu teman-teman media, berbagai program kerja kami bisa semakin banyak yang tahu,” paparnya.
Salah satu program utama yang disorot dalam kesempatan ini adalah persiapan kurban pada Iduladha. Lazismu berencana melakukan pemotongan hewan kurban pada Hari Tasyrik di rumah potong hewan (RPH) bersertifikasi, dengan memperhatikan standar syar’i.
“Setiap pemotongan hewan qurbanmu Lazismu memerhatikan aspek persyaratan syar’i yang ketat. Dan dipilih hewan qurban yang memang layak (tidak cacat), sehat, dan berjenis kelamin jantan,” jelasnya.
Inovasi muncul pada tahap distribusi. Lazismu mengolah daging kurban—khususnya dari sapi—menjadi rendang kalengan. Hal ini memungkinkan distribusi yang lebih luas, tahan lama, dan higienis, menjadikannya solusi ketahanan pangan dalam situasi darurat maupun kebutuhan sosial lainnya.
“Qurbanmu di Lazismu akan dijadikan paket kemasan rendang dengan tujuan untuk cadangan ketahanan pangan yang bergizi tinggi untuk korban bencana, asupan gizi panti asuhan, masyarakat di kawasan 3T, masyarakat di kawasan miskin perkotaan dan juga untuk komunitas-komunitas lainnya yang membutuhkan,” ujar Jefree.
Ia menambahkan, pemrosesan rendang dilakukan di pabrik modern dengan pengawasan ketat, mulai dari kesehatan hewan hidup, pemotongan di RPH, hingga pengolahan dan pengemasan sesuai standar industri makanan.
Keunggulan lainnya, distribusi daging kurban dalam bentuk kaleng tidak hanya efisien tapi juga memungkinkan sohibul kurban menerima kembali sebagian daging kurbannya dalam wujud rendang.
“Bahkan, akan lebih efektif-efisien ketika disalurkan ke berbagai tempat. Pihak sohibul kurban pun bisa menerima bagiannya yang sudah wujud daging rendang dengan kemasan kaleng,” tambahnya.
Ketua PWM DIY, Prof Dr Ariswan MSi DEA, turut mendukung program Lazismu ini sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Suatu hal disyukuri pula, Lazismu sudah mempunyai platform yang semakin memudahkan bagi siapa saja ketika ingin menunaikan zakat, infak maupun sedekah, seperti cukup lewat HP,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi peran media dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang sejalan dengan tema Milad ke-112 Muhammadiyah: Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.
“Berbagai kegiatan yang diselenggarakan Lazismu DIY maupun Lazismu se-DIY bisa sesuai pula dengan tema Milad ke-112 Muhammadiyah, yaitu ikut Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua,” tutur Prof Ariswan.
Sebagai penutup acara, pengajian disampaikan oleh Twediana Budi Hapsari PhD dari Fakultas Agama Islam UMY. Ia mengingatkan pentingnya publikasi sebagai jalan kebaikan, dan mendorong tim media untuk menyampaikan informasi yang mempertimbangkan aspek kemanusiaan, aktualitas, serta keunikan agar dapat memberi manfaat yang luas. (Yud)