Yogyakarta – Di tengah arus perubahan global dan dinamika politik nasional yang semakin kompleks, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan pentingnya penguatan pilar-pilar demokrasi. Penegasan ini disampaikan saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar DIY di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Minggu (18/5/2025).
Kegiatan Musda ini turut dihadiri oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, didampingi oleh Sri Sultan dan Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman. Sejumlah pengurus DPP, jajaran DPD, para peserta Musda, dan tamu undangan lainnya hadir memeriahkan forum penting ini.
Musda XI bukan hanya forum konsolidasi dan evaluasi, tetapi juga menjadi ajang penyusunan strategi jangka menengah serta pemilihan kepemimpinan baru di tingkat daerah untuk masa bakti 2025–2030.
Sri Sultan menekankan bahwa forum seperti Musda seharusnya tidak dilihat hanya sebagai agenda internal partai, melainkan sebagai momen strategis refleksi arah politik nasional, terutama dalam memperkuat fondasi nilai dan ideologi.
“Saya memandang Musda ini sebagai kesempatan untuk memperkuat fondasi ideologis, memperdalam visi kebangsaan, serta merawat semangat pengabdian yang berbasis nilai, etika, dan tanggung jawab publik,” tegas Sri Sultan.
Di tengah budaya Yogyakarta yang menjunjung tinggi harmoni dan tata krama, Sri Sultan mengingatkan agar setiap keputusan politik tetap dilandasi nilai-nilai lokal seperti gotong royong dan etika keadaban.
“Budaya adalah pilar utama dalam membangun peradaban. Karena itu, nilai-nilai lokal harus terus hidup dalam setiap langkah politik dan sosial kemasyarakatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Gubernur DIY mengajak seluruh elemen untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, partai politik, dan masyarakat demi membangun iklim demokrasi yang sehat, inklusif, dan berkeadaban.
“Mari kita rawat semangat demokrasi, kita jaga semangat kebersamaan, dan kita lanjutkan kontribusi nyata bagi kemajuan Yogyakarta dan Indonesia,” tandas Sri Sultan.
Bahlil: Golkar Siap Jadi Pelopor Reformasi Sistem Politik Nasional
Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, menegaskan pentingnya konsolidasi internal dan eksternal partai untuk memperkuat demokrasi dari akar rumput. Ia menekankan bahwa Musda harus mampu menghasilkan laporan kerja konkret, rekomendasi kebijakan, serta memilih Ketua DPD yang visioner.
“Tidak ada partai yang kuat tanpa konsolidasi. Setelah Musda provinsi, segera lanjutkan menyeluruh hingga ke tingkat desa. Jangan biarkan struktur yang tidak aktif hanya membebani nama partai. Selanjutnya perlu adaptasi tren pemilih muda dan pemanfaatan teknologi,” tutur Bahlil.
Bahlil juga menyoroti tantangan besar demokrasi saat ini, terutama terkait tingginya ongkos politik yang dikeluarkan selama proses pemilu. Menurutnya, sistem demokrasi yang mahal justru menjauhkan tujuan utama pembangunan nasional.
Karena itu, ia mendorong perlunya reformasi sistem politik yang lebih efisien, responsif, dan berpihak kepada rakyat.
“Kami siap menjadi pelopor reformasi sistem politik nasional dengan menawarkan sistem yang lebih efisien dan berpihak pada rakyat. Suara rakyat adalah suara Golkar, bukan sebaliknya,” pungkasnya.
Dalam penutupan sambutannya, Bahlil menekankan semangat karya kekaryaan Partai Golkar, yang harus tetap hidup dalam pelayanan kepada rakyat, adaptif terhadap zaman, dan aktif menyuarakan kepentingan masyarakat luas. (Yud)