KKN Berbasis Wirausaha Jadi Terobosan UGM Dorong Digitalisasi Toko Kelontong

Yogyakarta – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menghadapi bonus demografi, di mana hingga tahun 2045 mendatang, sekitar 70 persen jumlah penduduk akan terdiri dari kaum muda usia produktif antara 15 hingga 64 tahun. Namun, potensi ini belum tergarap maksimal, terutama dalam bidang kewirausahaan.

Dalam kuliah umum bertajuk Workshop Young Future Leader yang digelar di Auditorium Fisipol UGM, Jumat (22/5), Menteri Budi menyebutkan bahwa meskipun ada sekitar 65 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang berhasil mengelola usahanya secara optimal.

“Rasio kewirausahaan kita masih rendah masih 3,3%, kalah dibanding dengan negara tetangga,” kata Mendag Budi Santoso.

Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Perguruan Tinggi

Mendag menegaskan bahwa pemerintah akan aktif mendorong pertumbuhan wirausaha baru melalui kerja sama strategis dengan perguruan tinggi. Salah satunya dengan melibatkan mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“Kami akan berkolaborasi dengan UGM melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat, program kerja KKN melakukan digitalisasi Toko Kelontong,” katanya.

Kolaborasi ini tidak hanya untuk meningkatkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa, tetapi juga memberi kontribusi langsung dalam penguatan sektor UMKM, khususnya toko kelontong dan pasar rakyat.

Digitalisasi Toko Kelontong: Misi KKN Mahasiswa

Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa KKN akan mendampingi pelaku usaha kecil dalam mengadopsi teknologi digital, mulai dari pengelolaan inventaris, sistem transaksi, hingga promosi digital. Program ini diharapkan mampu menciptakan efisiensi, meningkatkan daya saing, serta memberikan kemudahan akses bagi konsumen.

“Kita harapkan adanya peningkatan kapasitas pedagang dan digitalisasi di pasar rakyat, selain identifikasi kebutuhan serta pendampingan pedagang dan pengelola pasar rakyat,” ungkap Mendag.

UGM Dorong Mahasiswa Berdaya Saing dan Inovatif

Prof. Ir. Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., selaku Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha UGM, menyampaikan bahwa UGM telah merancang program pendidikan yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada penguatan keterampilan teknis dan manajerial mahasiswa.

“Kita ingin kualitas lulusan yang mampu berkiprah secara profesional dengan mengadopsi spirit entrepreneurial dan prinsip-prinsip inovasi terbuka,” tuturnya.

Mahasiswa dibekali kecakapan komunikasi, negosiasi, kerja lintas disiplin, dan literasi digital agar siap berkontribusi langsung dalam pengembangan UMKM berbasis teknologi.

Peran Dunia Perbankan: BRI Dorong Wirausahawan Tangguh

Sementara itu, John Sarjono, Regional CEO Bank Rakyat Indonesia, menambahkan bahwa banyak tantangan yang dihadapi calon wirausahawan muda, mulai dari kurangnya pengalaman hingga kelemahan dalam literasi keuangan dan kepemimpinan.

“Untuk menjadi pebisnis yang baik itu, pertama harus sering belanja pengalaman. Kedua membangun jaringan, jangan sampai salah memilih circle. Ketiga, mentalitas dimana kita dapat mencintai proses dan kita dapat memiliki growth mindset. Terakhir leadership, yaitu dengan selalu menerapkan disiplin, konsistensi, profesional dan transparan,” paparnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia perbankan, program ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang bukan hanya siap kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *