Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 Yogyakarta terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi pegawai dan keluarganya. Upaya terbaru diwujudkan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Klinik & Laboratorium Parahita Yogyakarta, Rabu (30/7/2025).
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jaringan fasilitas kesehatan, khususnya di wilayah operasional Daop 6, dengan layanan yang lebih mudah diakses, modern, dan berkualitas.
Penandatanganan dilakukan oleh Manager Kesehatan Daop 6 Yogyakarta, Nur Syamsi, dan Kepala Cabang Klinik & Laboratorium Parahita Yogyakarta, Choirudin. Adapun ruang lingkup kerja sama mencakup layanan laboratorium klinik, pemeriksaan kesehatan umum, serta Medical Check-Up (MCU).
“KAI Daop 6 Yogyakarta aktif bersinergi salah satunya dalam aspek pelayanan kesehatan. Melalui kerja sama ini, kami berharap pelayanan kesehatan bagi pegawai dan keluarga semakin cepat, mudah diakses, dan bermutu. Ini juga bagian dari upaya peningkatan kinerja SDM, khususnya yang terlibat langsung dalam pelayanan operasional kereta api,” ujar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.
Feni menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari transformasi layanan kesehatan yang berorientasi pada kecepatan dan efisiensi. Fasilitas tambahan ini mendukung kebutuhan pegawai akan pemantauan kesehatan berkala, serta mempermudah proses pengobatan dengan akses layanan yang lebih fleksibel.
“Penambahan mitra fasilitas kesehatan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memberikan pelayanan terbaik dengan fasilitas yang lengkap dan modern untuk mendukung pengecekan kesehatan para pegawai dan monitoring pengobatan dengan pelayanan yang lebih mudah diakses, cepat, dan berkualitas,” imbuhnya.
Lebih jauh, sinergi ini juga menjadi bentuk komitmen KAI dalam membangun sistem jaminan kesehatan kerja yang kuat, terstruktur, dan berkelanjutan, sebagai bagian integral dari kesejahteraan sumber daya manusia.
“Dengan adanya PKS ini, kami berharap para pegawai jauh lebih mudah dalam mendapatkan fasilitas pengecekan kesehatannya dengan waktu yang lebih efisien, sehingga diharapkan akan berdampak langsung terhadap efektivitas pelayanan serta kualitas kerja di lapangan,” tutup Feni. (Yud)