Yogyakarta – Lazismu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dengan menggelar acara seremonial penerima Beasiswa Sang Surya Batch 4 Tahun 2025. Acara yang berlangsung pada Jumat (22/8) di aula kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY ini dihadiri oleh 46 mahasiswa yang berhasil lolos dari seleksi ketat.
Ke-46 mahasiswa ini terpilih dari ratusan pendaftar yang bersaing untuk mendapatkan beasiswa. Acara dibuka dengan registrasi peserta, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu penerima beasiswa, Moh Lizamudin Tauhid, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan persyarikatan
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu DIY, Jefree Fahana, S.T., M.Kom., menekankan bahwa beasiswa ini adalah amanah dari para donatur dan muzaki.
“Beasiswa Sang Surya adalah titipan dari para muzaki dan donatur. Amanah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh mahasiswa penerima,” ujarnya.
Ia berharap beasiswa ini dapat memotivasi mahasiswa untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan diri dan berprestasi, sembari tetap memegang teguh nilai-nilai Islami.
Jefree juga menyoroti peningkatan jumlah penerima beasiswa dari tahun ke tahun. Dimulai dari 8 mahasiswa pada Batch 1, 11 orang pada Batch 2, 29 orang pada Batch 3, hingga kini mencapai 46 mahasiswa di Batch 4. Peningkatan ini, menurutnya, menjadi bukti semakin besar dukungan dari donatur serta meluasnya manfaat yang dirasakan.
Sementara itu, Wakil Ketua PWM DIY, Prof. Dr. H. Ariswan, M.Si., DEA., memberikan motivasi inspiratif kepada para mahasiswa. Ia menegaskan bahwa para penerima beasiswa kini berada di jalur yang tepat menuju kesuksesan. “Kalian itu sudah di jalannya, bukan lagi mencari jalan. Jadi, sudah berjalan di jalan menuju puncak prestasi,” katanya.
Prof. Ariswan juga menekankan pentingnya peran pendidikan sebagai investasi peradaban. Ia menjelaskan bahwa dana yang disalurkan melalui Lazismu tidak hanya untuk beasiswa, tetapi juga untuk membantu fakir miskin, orang sakit, dan kebutuhan sosial lainnya. “Salah satu yang paling penting adalah pendidikan, karena pendidikan itu adalah investasi peradaban,” tambahnya. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk belajar sungguh-sungguh agar menjadi sosok yang bermanfaat bagi orang lain, seperti sabda Nabi, “Khoirunnas anfa’uhum linnas,” yang berarti “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.”
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi para penerima untuk mengikuti penyerahan simbolis, penandatanganan kontrak, dan pemaparan teknis mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai penerima beasiswa. Acara ditutup dengan sesi perkenalan antara Badan Eksekutif (BE) dan Badan Pengurus (BP) Lazismu DIY, yang berlangsung dalam suasana penuh kebersamaan.
Melalui program ini, Lazismu DIY berharap para penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan dukungan finansial, tetapi juga membangun jejaring, kepemimpinan, dan kepedulian sosial yang kuat. (Yud)
