Yogyakarta – Telur atau ikan, mungkin terdengar sederhana. Namun di tangan para kader Posyandu dan ibu-ibu PKK di Yogyakarta, dua bahan makanan ini menjadi garda terdepan untuk mencegah stunting, masalah yang tak hanya soal tinggi badan anak, tetapi juga tentang masa depan generasi muda.
Itulah alasan pemerintah dan DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini memperkuat sosialisasi peraturan daerah serta mendorong gotong royong antara masyarakat, pemerintah, hingga pihak swasta. Tujuannya satu: mempercepat penanganan stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Rp100 Juta per Kelurahan untuk Perangi Stunting
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menyampaikan bahwa mulai tahun 2025, setiap kelurahan di Kota Yogyakarta akan mendapat alokasi dana sebesar Rp100 juta khusus untuk program percepatan penanganan stunting. Total anggaran yang sudah diperjuangkan mencapai Rp4,5 miliar.
“Anggaran ini kami arahkan tepat sasaran, terutama untuk balita, ibu hamil, dan calon pengantin yang membutuhkan pendampingan gizi dan kesehatan,” ujar Eko saat menghadiri Sosialisasi Perda 3/2024 di Kelurahan Muja-Muju, Umbulharjo.
Eko juga menyampaikan apresiasi kepada PKK, kader kesehatan, TPK, dan Posyandu yang terus membagikan makanan tambahan (PMT) kepada warga.
Wahyuni, salah satu penerima manfaat program PMT, mengaku bantuan ini sangat terasa manfaatnya.
“Anak saya suka telur orak-arik. Telur ini sangat membantu sebagai tambahan protein,” tuturnya.
Senada, Lurah Muja-Muju, Dwi Wahyudi Hamzah, menambahkan bahwa telur omega menjadi PMT favorit masyarakat. Namun bahan seperti ikan lele, ayam, atau produk beku tidak selalu diterima oleh semua penerima manfaat.
Tercatat, sekitar 2.250 balita dan ibu hamil di Kota Yogyakarta menjadi penerima bantuan gizi tahun ini.
Gotong Royong Adalah Kunci
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menilai Perda 3/2024 dan alokasi dana Rp100 juta per kelurahan merupakan langkah strategis yang harus dijalankan dengan tepat sasaran.
“Yogyakarta berhasil menurunkan angka stunting. Tapi menjaga agar generasi kita sehat, itu tanggung jawab bersama. Program ini harus berjalan baik hingga tingkat kalurahan,” ujarnya. (Yud)