Kuda Triple SS Juara Tak Terduga di Final Indonesia’s Horse Racing 2025 Piala Raja HB X

Yogyakarta – Ajang balap kuda paling bergengsi di Tanah Air, Indonesia’s Horse Racing (IHR) 2025 Piala Raja Hamengku Buwono X, mencapai puncaknya pada Minggu (9/11/2025) di Lapangan Pacuan Kuda Sultan Agung, Yogyakarta. Seri pamungkas ini tidak hanya menghadirkan kejutan di lintasan, tetapi juga menegaskan komitmen menjadikan olahraga berkuda lebih dekat dengan masyarakat.

Triple SS Tak Terduga Raih Juara

Di tengah ketatnya persaingan 18 race yang diikuti 120 kuda terbaik dari 12 provinsi, kuda jantan bernomor punggung 3, Triple SS, berhasil mencatat kemenangan mengejutkan. Dikawal joki muda Meikel Soleran, Triple SS menaklukkan lawan tangguh seperti Princess Gavi, Naga Sembilan, dan Queen Divona.

“Kami berusaha keras meski tidak diunggulkan, dan syukur bisa membawa kuda ini meraih Piala Raja,” ujar Meikel penuh haru.

Ketua Umum Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), Aryo Djojohadikusumo, bertekad membumikan olahraga berkuda agar tak lagi dipandang sebagai hiburan kaum elit. “Pacuan kuda bukan olahraga mahal. Tiket paling murah hanya Rp10 ribu, lebih murah dari nonton bola atau basket,” tegas Aryo.

Menuju SEA Games 2025, Kirim 57 Kuda

Usai sukses menggelar Piala Raja, PP Pordasi kini menatap SEA Games 2025 di Thailand. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia akan mengirim 57 ekor kuda untuk memperebutkan 8 medali emas.

“Kami mendapat dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kita optimistis bisa membawa pulang medali, tinggal menunggu warnanya saja,” ungkap Aryo penuh semangat.

Pengiriman ini menjadi kontingen berkuda terbesar yang pernah dikirim Indonesia ke ajang internasional.

Perpaduan Tradisi dan Kompetisi Modern

IHR Piala Raja HB X yang sudah berlangsung sejak 2009 kini memasuki tahun ke-15 dengan total hadiah mencapai Rp1 miliar. Acara ini juga dimeriahkan oleh arak-arakan bergada keraton yang membawa trofi raja, memperlihatkan perpaduan antara tradisi dan semangat modern olahraga pacuan kuda.

“Pertunjukan budaya ini mencerminkan komitmen kami untuk menjaga nilai sejarah sekaligus memperluas minat masyarakat,” tutup Aseanto Oudang, CEO SARGA CO selaku penyelenggara. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *