Yogyakarta – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Yogyakarta diprediksi bakal super sibuk. Pemerintah Daerah DIY mulai merapikan semua persiapan, dari keamanan wisata sampai antisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung hingga awal 2026.
Persiapan ini dipaparkan Dinas Pariwisata DIY dalam dialog bersama wartawan DPRD DIY di Jalan Malioboro, Rabu (3/12/2025).
Destinasi Padat, Event Besar, dan Koordinasi Ketat
Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Lis Dwi Rahmawati, menjelaskan bahwa koordinasi lintas sektor sudah dilakukan bersama Forkompimda, BPBD, Satpol PP, Dishub, dan sejumlah OPD lainnya.
“Selain pengamanan destinasi wisata, kami juga mendukung tiga event akhir tahun, yaitu Swara Prambanan, kegiatan di Becici, dan Tebing Breksi,” kata Lis.
DIY memproyeksikan 1,5 sampai 1,7 juta wisatawan bakal memadati destinasi resmi selama Nataru. Untuk daerah rawan bencana seperti Merapi, Menoreh, dan Gunung Sewu, koordinasi Pentahelix kembali diaktifkan. Lis juga meminta media membantu menyebarkan info cuaca dari BMKG.
Harga Harus Terkendali, Jangan Ada yang “Nembak” Wisatawan
Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, mengingatkan agar pemerintah menjaga stabilitas harga melalui pasar murah. Ia juga menyoroti praktik “tembak harga” yang kerap merugikan wisatawan.
Andriana meminta UMKM dan juru parkir tetap bersikap wajar dan tidak menaikkan tarif seenaknya.
Hujan Ekstrem Mengintai hingga Februari, Wisatawan Diminta Waspada
Pakar UGM, Ghifari Yuristiadhi M. Makhasi, mengingatkan bahwa curah hujan ekstrem diprediksi meningkat sampai Februari 2026. Risiko banjir dan longsor terutama mengancam wilayah perbukitan DIY.
Ghifari menekankan pentingnya edukasi mitigasi bencana bagi seluruh pelaku wisata agar layanan tetap aman di tengah tingginya mobilitas wisatawan. (Yud)
