Yogyakarta – Mengemban spirit kemanusiaan ala Al-Ma’un, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY melepas tim relawan Lembaga Resiliensi Bencana/Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB/MDMC) DIY untuk menjalankan misi kemanusiaan di wilayah terdampak bencana di Aceh. Pelepasan berlangsung pada Kamis (4/12) di Aula Gedung Muhammadiyah DIY.
Sebanyak satu tim relawan akan bertugas selama 30 hari di sejumlah titik bencana, meliputi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Selatan.
Wakil Bendahara PWM DIY, Dede Haris Sumarno, S.E., M.M., menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini merupakan ibadah sekaligus wujud nyata spirit Al-Ma’un dalam gerakan Muhammadiyah.
“Relawan datang membawa harapan, pelayanan, dan ketulusan. Pengabdian ini adalah ibadah. Jaga niat, jaga keselamatan, dan jaga marwah persyarikatan,” tegas Dede Haris.
Dalam arahannya, Dede Haris menekankan pentingnya prinsip One Muhammadiyah One Response (OMOR) agar setiap pergerakan relawan terkoordinasi di bawah komando Posko Induk Muhammadiyah/MDMC setempat.
Relawan akan bertugas sesuai klaster masing-masing mulai dari kesehatan, dapur umum, logistik, psikososial, hingga manajemen informasi.
“Jangan bergerak sendiri-sendiri. Koordinasi adalah kunci agar pertolongan tepat sasaran,” pesannya.
Ia juga menegaskan dua prinsip utama bagi relawan:
-
Niat Lillahi Ta’ala agar setiap lelah bernilai ibadah.
-
Inklusivitas, bahwa Muhammadiyah melayani semua korban tanpa memandang suku, agama, maupun ras.
Dede Haris mengingatkan relawan untuk menjaga etika publikasi selama bertugas.
“Dokumentasi harus memberdayakan, bukan mengeksploitasi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan kultural mengingat kuatnya adat Aceh.
“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Pendekatan kultural sering lebih efektif daripada pendekatan formal yang kaku,” jelasnya.
Dengan medan Aceh yang berpotensi rawan dan sulit dijangkau, relawan diwajibkan mengutamakan keselamatan melalui prinsip safety first serta penerapan buddy system.
Relawan juga diminta memberi perhatian khusus kepada kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas, terutama dalam layanan dukungan psikososial.
Di akhir amanat, Dede Haris merangkum pesan utama untuk seluruh relawan.
“Datanglah dengan gembira, bekerjalah dengan sistem, hormati adat setempat, dan pulanglah tanpa meninggalkan masalah baru,” pungkasnya.
PWM DIY berharap seluruh relawan dapat menjalankan misi dengan selamat, menjaga integritas persyarikatan, dan kembali ke Yogyakarta dalam kondisi sehat. (Yud)
