Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengambil langkah ekstra untuk menjaga kebersihan kota selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Antisipasi ini dilakukan menyusul potensi lonjakan volume sampah yang diperkirakan meningkat signifikan, terutama di kawasan Malioboro dan sumbu filosofi.
Lonjakan Sampah Diprediksi Capai 40 Persen
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan bahwa selama puncak liburan akhir tahun, volume sampah harian diproyeksikan meningkat hingga 40 persen. Jika pada hari normal Kota Jogja menghasilkan sekitar 260 ton sampah per hari, maka jumlah tersebut bisa melonjak tajam saat arus wisatawan memadati kota.
“Kebersihan di Malioboro akan kita antisipasi secara serius. Biasanya, malam Tahun Baru setelah itu terjadi hujan sampah. Karena itu, langkah antisipatif sudah kita siapkan sejak awal,” ujar Hasto saat Jumpa Pers Persiapan Akhir Tahun di Balai Kota Jogja, Rabu (17/12/2025).
Puluhan Truk Disiagakan, Termasuk Truk Kompresi
Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Pemkot Jogja menyiapkan armada kebersihan secara maksimal. Sebanyak 45 unit truk sampah disiagakan penuh, dengan 15 unit di antaranya berupa truk kompresi yang mampu mengepres sampah agar kapasitas angkut lebih efisien.
Selain itu, pada hari-hari tertentu seperti Senin dan Rabu, Pemkot akan mengerahkan hingga 100 unit truk tambahan guna mengosongkan depo-depo penampungan sampah yang berpotensi mengalami kelebihan muatan.
Pengolahan Sampah Organik dan Rekayasa Depo
Pemkot Jogja juga menyiapkan titik pengolahan sampah organik kering di beberapa lokasi strategis, antara lain di wilayah Bener dan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY). Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban pengangkutan ke depo dan tempat pengolahan akhir.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, memastikan bahwa sejumlah depo strategis telah disterilisasi demi kenyamanan wisatawan dan masyarakat.
“Depo Kotabaru sudah dikosongkan dan ditutup permanen. Karena lokasinya dekat dengan gereja, kami lakukan rekayasa agar tidak mengganggu ibadah dan aktivitas warga,” jelas Rajwan.
Depo Strategis Sudah Dikosongkan
Beberapa depo yang telah dinyatakan kosong antara lain:
-
Depo Mandala Krida
-
Depo Pengok
-
Depo Purawisata
-
Depo Argolubang
Sementara itu, depo di Serangan, Pasar Ngasem, dan Pringgokusuman masih dalam penanganan intensif. DLH memastikan seluruh titik di sekitar Malioboro dan sumbu filosofi tetap bersih, tertata, dan terkendali selama masa libur Nataru.
Fokus Kenyamanan Wisata dan Warga
Pemkot Yogyakarta menegaskan bahwa pengamanan kebersihan ini bukan hanya untuk menjaga citra pariwisata, tetapi juga memastikan kenyamanan warga lokal selama lonjakan aktivitas akhir tahun. Kolaborasi lintas dinas dan kesiapsiagaan armada menjadi kunci agar “hujan sampah” tidak mengganggu wajah kota budaya tersebut. (Yud)
