Beringharjo Masuk Tokopedia: Pasar Rakyat Tak Mau Kalah dari Retail Modern

Yogyakarta – Produk-produk unggulan dari pedagang pasar rakyat dan pelaku UMKM di Kota Yogyakarta kini hadir dalam bentuk toko daring melalui Beringharjo Official Store (BOS) yang telah resmi bekerja sama dengan Tokopedia.

Langkah ini merupakan inisiatif Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan, sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal dalam memperluas jangkauan pemasaran melalui platform digital.

Kepala UPT Pusat Bisnis Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Agung Dini Wahyudi, menjelaskan bahwa BOS hadir sebagai solusi bagi pedagang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seiring dengan perkembangan tren belanja online di masyarakat.

“Dengan adanya BOS, harapan kami jangkauan promosi dan penawaran produk pasar rakyat di Kota Yogya akan semakin luas,” ujar Agung, Minggu (22/6/2025).

Saat ini, terdapat 117 produk dari 32 pedagang pasar rakyat dan UMKM Kota Yogyakarta yang telah lolos proses kurasi dan mulai dipasarkan melalui BOS di Tokopedia. Produk-produk tersebut didominasi oleh makanan dan minuman kemasan khas, seperti abon dan gula jahe.

Namun, Agung mengakui bahwa transaksi masih terbatas karena BOS baru diluncurkan sebulan terakhir. Optimalisasi promosi, terutama melalui iklan dan media sosial, masih terus dilakukan.

“Produk yang menarik terutama makanan dan minuman kemasan khas,” jelasnya.

Selain di Tokopedia, BOS juga bersiap untuk ekspansi ke platform lain. Tahun depan, BOS direncanakan akan hadir di marketplace Shopee, serta memanfaatkan TikTok Shop sebagai media promosi yang lebih interaktif dan menjangkau pasar muda.

“Kita masih promosi untuk mengenalkan toko Beringharjo Official Store lebih luas. Kita juga akan join beberapa program yang ada di e-commerce,” terangnya.

Strategi pemasaran BOS akan diperkuat melalui berbagai program kampanye digital seperti harbolnas, promo tanggal cantik, hingga kolaborasi dengan pihak perbankan untuk menyediakan cashback dan promo pembelian.

Mengingat banyak pedagang pasar masih menghadapi keterbatasan dalam literasi digital, pihak UPT turut membantu proses foto produk hingga manajemen operasional toko daring. Model operasional BOS memanfaatkan sistem terpusat: setiap pesanan yang masuk akan diproses oleh petugas, dikoordinasikan dengan pedagang, dikemas, lalu dikirim ke kantor BOS di UPT Pusat Bisnis untuk diberi label dan resi sebelum diserahkan ke kurir pengiriman.

Inisiatif ini tidak hanya menjadi bentuk modernisasi pasar tradisional, tetapi juga menjadi langkah konkret digitalisasi UMKM Yogyakarta untuk tetap bertahan dan berkembang di era ekonomi digital. (An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *