Surakarta – Konflik berkepanjangan di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kembali memanas. Puluhan pegawai Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jawa Tengah–DIY dilaporkan diusir secara mendadak saat tengah melakukan kegiatan revitalisasi dan konservasi di Museum Keraton Surakarta, Jumat (hari ini).
Peristiwa tersebut terjadi di tengah absennya sejumlah petinggi Lembaga Dewan Adat (LDA) yang mendukung SISKS Pakubuwana XIV Hangabehi (Mangkubumi). Saat kejadian, mereka diketahui tengah berada di Jakarta untuk memenuhi undangan Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait pembahasan pelestarian cagar budaya.
Petugas BPK Terpaksa Keluar, Peralatan Tertinggal di Dalam Museum
Salah satu pegawai BPK Wilayah X, Aldila, menuturkan bahwa insiden pengusiran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Padahal, tim BPK yang berjumlah sekitar 20 hingga 25 orang telah menjalankan pekerjaan konservasi selama kurang lebih satu bulan terakhir.
“Ada beberapa oknum yang tidak kami kenal mengusir atau menyuruh kami pergi dari museum,” kata Aldila.
Menurutnya, tim BPK memilih untuk langsung meninggalkan lokasi demi menghindari situasi yang semakin tidak kondusif. Namun, persoalan tidak berhenti di situ. Pintu Museum Keraton Surakarta kemudian dikunci dan gemboknya diganti oleh oknum tersebut, sehingga seluruh peralatan serta bahan kerja milik tim BPK Wilayah X tertinggal di dalam museum.
Hingga kini, pihak BPK Wilayah X masih menunggu arahan resmi dari kantor pusat terkait langkah yang akan diambil menyusul kejadian tersebut.
Kubu Purboyo Bantah Lakukan Pengusiran
Di sisi lain, pihak yang mengklaim mewakili SISKS Pakubuwana XIV Purboyo membantah adanya tindakan pengusiran. Juru bicara kubu Purboyo, KPA Singonagoro, menyatakan bahwa tidak ada pengusiran terhadap pegawai BPK Wilayah X.
“Jadi tidak ada pengusiran. Bisa dilihat, orang-orang di sana masih ada kok,” ujar Singonagoro.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya hanya meminta para pekerja BPK untuk pulang lebih awal karena akan dilakukan penggantian kunci-kunci di area Keraton dan museum. Penggantian gembok tersebut, lanjutnya, merupakan bagian dari pembenahan internal agar kabinet atau Babadan bentukan SISKS Pakubuwana XIV Purboyo dapat bekerja secara optimal.
Singonagoro juga menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang komunikasi. Menurutnya, tim BPK Wilayah X masih dimungkinkan untuk kembali bekerja di Museum Keraton Surakarta setelah berkoordinasi dengan pengageng terkait, yakni GKR Devi.
Dualisme Keraton Dinilai Hambat Pelestarian Cagar Budaya
Insiden pengusiran yang disertai penggantian gembok ini semakin mempertegas dualisme kepemimpinan yang masih membelit Keraton Kasunanan Surakarta. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menghambat proses revitalisasi dan pelestarian cagar budaya Keraton Solo yang saat ini tengah mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. (Yud)
