Yogyakarta – Kondisi Jembatan Kewek atau Jembatan Kleringan di Kota Yogyakarta berada pada fase kritis. Struktur jembatan berusia lebih dari seabad itu kini diperkirakan hanya memiliki sisa kekuatan 10 hingga 20 persen, sehingga membutuhkan tindakan penanganan segera. Jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan kawasan Kotabaru dengan pusat wisata Malioboro.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan bahwa kewenangan penuh perbaikan Jembatan Kewek berada pada Pemerintah Kota Yogyakarta. Ia memilih tidak melakukan intervensi pada tahap awal dan menunggu laporan resmi dari pemerintah kota sebelum menentukan bentuk dukungan selanjutnya.
Sultan menyampaikan bahwa Pemda DIY akan merespons setelah Pemkot Yogyakarta menyampaikan kebutuhan riil di lapangan, termasuk kemungkinan pembangunan jembatan baru atau perbaikan konstruksi lama. Ia juga mempersilakan Pemkot mengajukan permohonan pendanaan kepada pemerintah pusat apabila dinilai diperlukan.
Sikap Sultan mencerminkan penghormatan terhadap otonomi Pemkot Yogyakarta dalam pengelolaan aset dan infrastruktur strategis di wilayah kota.
Jembatan Tua Berusia Lebih dari 100 Tahun Alami Kerusakan Parah
Sinyal bahaya terhadap kondisi Jembatan Kewek sebelumnya diungkap oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo. Berdasarkan asesmen teknis Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, kerusakan terjadi pada bagian bawah jembatan, termasuk retakan dan penurunan kekuatan fondasi.
Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti, membenarkan bahwa tingkat kerusakan telah memasuki kategori kritis. Dengan usia jembatan yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1924, rehabilitasi ringan dinilai tidak efektif sehingga pembangunan ulang menjadi opsi utama yang disiapkan pemerintah kota.
Estimasi kebutuhan anggaran pembangunan ulang diperkirakan mencapai Rp12 miliar hingga Rp19 miliar. Pemkot Yogyakarta kini tengah menyiapkan kajian desain, kebutuhan dana, serta langkah pengajuan bantuan baik melalui APBN maupun dukungan dari Pemda DIY.
Larangan Kendaraan Berat Disiapkan Jelang Nataru
Untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut, Pemkot Yogyakarta merencanakan pelarangan bus pariwisata dan truk melalui Jembatan Kewek. Kebijakan ini dinilai penting mengingat jembatan tersebut menjadi jalur favorit kendaraan besar menuju kawasan Malioboro, terutama menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).(Yud)
