Yogyakarta – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat pencapaian luar biasa sepanjang tahun 2024 dengan total dana yang berhasil dikelola mencapai Rp48,657 miliar. Capaian ini tidak hanya mencerminkan besarnya kepercayaan masyarakat, namun juga menunjukkan kinerja pengelolaan dana yang profesional dan akuntabel.
Yang lebih membanggakan, LazisMu DIY kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk audit laporan keuangan selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021 hingga 2023. Predikat WTP tersebut menunjukkan komitmen kuat lembaga dalam menjaga transparansi dan integritas pengelolaan dana publik.
Ketua LazisMu Pusat, Ahmad Mujadid Rais, dalam acara yang berlangsung di Kantor PWM DIY, menyampaikan apresiasi atas capaian ini. Ia menegaskan bahwa meskipun LazisMu memikul amanah besar dalam mengelola dana publik, prinsip kerja yang teliti dan akuntabel membuat tugas tersebut terasa ringan.
“Selamat menjalani audit keuangan bagi LazisMu DIY, semoga dapat memenuhi seluruh aspek yang menjadi prasyarat yang diberikan oleh tim audit,” ujar Mujadid Rais.
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran LazisMu untuk senantiasa menjaga prinsip keterbukaan, profesionalitas, serta memperkuat sistem kelembagaan dan individu agar tetap amanah.
Sebagai wilayah yang dikenal sebagai basis Muhammadiyah nasional, DIY memainkan peran strategis dalam gerakan zakat dan filantropi Islam. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Ihwan Ahada, menyebut DIY sebagai etalase gerakan Muhammadiyah yang kuat hingga ke tingkat cabang dan ranting.
“Small, beautiful, and powerful,” tegas Ihwan menggambarkan potensi DIY yang meski kecil secara geografis dan populasi, namun memiliki kekuatan gerakan dan kontribusi yang luar biasa.
Menurut Ihwan, LazisMu DIY telah menjadi barometer nasional dalam hal pengelolaan dana masyarakat. Ia menekankan bahwa kemampuan lembaga ini tidak hanya terletak pada jumlah, tetapi juga pada etos pengembangan dan kebermanfaatan.
“Kalau Muhammadiyah diberi 1000, akan dikembangkan menjadi 2000,” tambahnya.
Dengan prestasi dan komitmen yang konsisten, LazisMu DIY terus meneguhkan posisinya sebagai ikon nasional dalam tata kelola zakat dan dana sosial umat berbasis nilai-nilai Islam, keterbukaan, serta profesionalitas tinggi. (Yud)