Lazismu DIY Luncurkan Program “Peduli Guru dengan Fitrimu” untuk Bantu Guru Honorer

Yogyakarta – Di tengah masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru honorer, terutama di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah-’Aisyiyah, Lazismu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah konkret melalui peluncuran program bertajuk “Peduli Guru dengan Fitrimu.”

Program ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para guru yang telah berjasa besar dalam mencerdaskan generasi bangsa, namun belum mendapatkan penghargaan yang layak secara ekonomi.

“Program ini merupakan bantuan stimulan bagi para guru Muhammadiyah-’Aisyiyah yang dengan penuh dedikasi tetap mengajar meski bergaji rendah,” ujar Jefree Fahana, Ketua Lazismu DIY.

Program “Peduli Guru dengan Fitrimu” secara resmi akan diluncurkan pada Sabtu, 5 Juli 2025, pukul 07.30 WIB, di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Siti Moendjijah, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogyakarta).

Sumber pendanaan berasal dari zakat, infak umum, dan pendayagunaan zakat fitri yang dihimpun Lazismu selama bulan Ramadan 1445 H / 2025 M. Dana tersebut disalurkan secara rutin setiap bulan selama setahun penuh kepada guru-guru yang menerima gaji di bawah Rp750.000 per bulan.

Menurut Jefree, program ini merupakan hasil orkestrasi dan kolaborasi antara Lazismu Wilayah, Daerah, dan Kantor Layanan se-DIY. Dukungan juga datang dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Majelis DIKDASMEN PNF PWM DIY, serta sejumlah mitra donatur seperti Bank BPD Syariah DIY dan BPRS HIK MCI.

“Penerima manfaat adalah guru aktif di sekolah atau madrasah Muhammadiyah-’Aisyiyah. Bantuan diberikan dalam bentuk dana ZISKA senilai Rp200.000 per bulan, disesuaikan dengan kemampuan Lazismu masing-masing daerah,” jelas Jefree.

Awalnya, program ini menargetkan 500 penerima manfaat di tahun 2025. Namun, karena besarnya antusiasme dari berbagai pihak, jumlah guru penerima manfaat melonjak menjadi 704 orang dengan total anggaran mencapai Rp1,6 miliar.

Lazismu DIY berharap, program ini tak hanya menjadi solusi jangka pendek bagi guru honorer, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong-royong dan kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan.

“Kami berharap, melalui program tasharuf ini, semangat kepedulian terhadap pendidikan semakin tumbuh. Ini bukan sekadar bantuan, tapi juga motivasi bagi para guru dan inspirasi bagi masyarakat untuk terus menebar manfaat melalui zakat, infak, dan sedekah,” pungkas Jefree. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *