Bantul – Pelaksanaan Operasi Zebra Progo 2025 yang digelar oleh Polres Bantul sejak 17 November 2025 telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam sepekan terakhir. Sebanyak 1.090 pelanggar lalu lintas berhasil dijaring oleh petugas gabungan di berbagai titik strategis.
Dari total pelanggar tersebut, Polres Bantul memutuskan untuk memberikan sanksi tilang kepada 10 pelanggar, sementara 1.080 pelanggar lainnya hanya mendapatkan teguran sebagai bagian dari upaya edukasi.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menjelaskan bahwa mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara sepeda motor.
“Pelanggaran paling banyak karena melanggar lampu lalu lintas, menggunakan nomor polisi palsu, berkendara di bawah umur, hingga tidak menggunakan helm saat berkendara,” kata Iptu Rita, Kamis (27/11).
Angka Kecelakaan Tetap Tinggi
Meskipun penindakan dan teguran telah dilakukan, data selama sepekan operasi menunjukkan bahwa angka kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Tercatat, telah terjadi 35 kasus kecelakaan dengan 43 korban luka-luka. Total kerugian materiil akibat insiden tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp 16 juta.
Iptu Rita menegaskan bahwa Operasi Zebra Progo 2025, yang berlangsung hingga 30 November 2025 ini, bukan semata-mata soal penindakan, melainkan juga upaya menyeluruh untuk meningkatkan disiplin berkendara.
“Operasi Zebra Progo 2025 ini bukan sekadar memberikan sanksi kepada pelanggar, namun juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya kepatuhan berlalu lintas demi keselamatan semua orang,” jelasnya.
Edukasi preventif (preemtif) dilakukan secara intensif di berbagai lokasi, mulai dari area traffic light, pusat keramaian, hingga sekolah-sekolah melalui program Police Goes to School.
Operasi yang melibatkan sekitar 150 personel gabungan ini bertujuan utama untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan menjelang padatnya arus lalu lintas saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. (Yud)