Klaten – Kodim 0723/Klaten bersama Pemerintah Desa Tambongwetan, Kecamatan Kalikotes, menggelar panen raya padi pada Kamis (17/4/2025), sebagai wujud nyata kontribusi TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang digaungkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Panen dilakukan di lahan demplot Kodim 0723/Klaten seluas 2,2 hektare, yang terletak di tanah kas milik Desa Tambongwetan. Dua varietas padi yang dipanen kali ini adalah jenis Srinuk dan IR 30, yang terkenal dengan kualitas hasil dan ketahanannya terhadap hama.
Dalam keterangannya, Letkol Inf Slamet Hardianto menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari transformasi lahan non-produktif menjadi sumber pangan strategis.
“Panen raya ini merupakan hasil pemanfaatan lahan tidur milik tanah kas desa tambungwetan seluas 2,2 hektar yang dimanfaatkan untuk penanaman padi, dan kini bisa menghasilkan padi yang berkualitas,” ujar Slamet, Jumat (18/4/2025).
Menurutnya, pemanfaatan tanah kas desa ini menjadi model kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan.
Bulog: Panen Diserap untuk Stok Nasional
Kepala Bulog Surakarta, Nanang Haryanto, mengungkapkan bahwa hasil panen padi ini akan langsung diserap sebagai bagian dari penambahan cadangan pangan pemerintah di wilayah Klaten dan sekitarnya.
“Ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan. Hasil panen akan kami serap untuk memperkuat stok nasional,” jelas Nanang.
Menariknya, proses panen raya ini sudah menggunakan mesin combine harvester, yang terbukti meningkatkan efisiensi, mengurangi kehilangan hasil (losses), serta menjaga mutu gabah tetap tinggi.
Kepala Desa Tambongwetan, Yuliarti, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada jajaran Kodim 0723/Klaten atas perhatian dan dukungannya dalam memanfaatkan lahan desa untuk pertanian produktif.
“Saya berharap, semoga kerjasama seperti ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat bagi warga sekitar, khususnya masyarakat Tambongwetan,” tandasnya,” tegasnya.
Indra, dari Klinik Tani, mengapresiasi langkah Kodim 0723/Klaten dan Pemerintah Desa Tambongwetan dalam menginisiasi pemanfaatan lahan tidur untuk ketahanan pangan.
“Kami di Klinik Tani melihat ini sebagai model kolaborasi ideal antara TNI, pemerintah desa, dan masyarakat tani. Ini bukan sekadar panen raya, tapi bentuk nyata keberpihakan pada kedaulatan pangan desa,” ujar Indra.
Lebih lanjut, Indra menegaskan bahwa Klinik Tani siap terjun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi teknis kepada petani. Fokus utama edukasi adalah pada perbaikan pola tanam serta penerapan pupuk organik sebagai alternatif ramah lingkungan. “Edukasi ini akan mencakup pengenalan jenis tanaman sesuai musim dan kondisi tanah, teknik pembuatan kompos mandiri, pemilihan pupuk organik yang sesuai dengan karakteristik lahan, hingga metode aplikasinya yang efektif dan efisien,” jelasnya.
Indra juga menekankan bahwa penggunaan pupuk organik bukan hanya berdampak pada peningkatan hasil panen, tetapi juga berkontribusi terhadap perbaikan struktur tanah, menjaga keseimbangan mikroorganisme alami, serta mendukung keberlangsungan ekosistem pertanian. “Langkah ini juga penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang seringkali membebani petani dari sisi biaya produksi,” tambahnya. (Ep)