Ramai Tuntutan Mundur, Dirut dan Manajer PSS Sleman Masih Bertahan

Sleman – Setelah degradasi PSS Sleman dari kasta tertinggi sepak bola nasional, desakan dari suporter agar manajemen bertanggung jawab terus menguat. Dua sosok penting di tubuh PSS, yakni Direktur Utama Gusti Randa dan Manajer Tim Leonard Tupamahu, menjadi pusat perhatian dan tuntutan mundur.

Meski berada dalam tekanan, keduanya menyatakan masih bertahan di Sleman hingga saat ini. Keputusan akhir mengenai posisi mereka baru akan ditentukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PSS Sleman yang direncanakan berlangsung sebelum Liga 2 musim 2025/2026 resmi bergulir.

Gusti Randa menyampaikan bahwa nasibnya akan bergantung pada hasil RUPS tersebut. Menurutnya, rapat itu menjadi momen penting untuk mengevaluasi arah klub ke depan, termasuk kemungkinan pergantian jajaran manajemen.

“PT PSS Sleman, selaku PT akan melakukan RUPS. Nah, di RUPS itulah akan diputuskan seperti apa nasib kami,” ungkap Gusti.

Ia menyebutkan bahwa kick-off Liga 2 kemungkinan akan dimulai pada 18 atau 24 Agustus 2025, sehingga RUPS akan digelar sebelum tanggal tersebut.

Sementara itu, Leonard Tupamahu juga belum mendapatkan kepastian soal masa depannya sebagai manajer tim. Namun, mantan pemain senior itu menyatakan keinginannya untuk tetap berada di Sleman. Ia merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap klub, terlebih setelah PSS mengalami degradasi.

Leonard mengungkapkan bahwa dirinya sudah terlalu terlibat dalam dinamika PSS, sehingga merasa “terlanjur basah”.

“Tapi ya sejujurnya saya masih ingin bertahan di Sleman. Sudah kadung basah ya, kita sekalian saja gitu,” kata Leo.

Ia juga mengaku memiliki kedekatan emosional dengan kota Sleman, atmosfer suporternya, dan tim secara keseluruhan. Menurutnya, keputusannya pensiun dari dunia sepak bola sebagai pemain profesional diambil demi fokus mengelola PSS, dan ia ingin menuntaskan perjuangan dengan membawa tim kembali ke Liga 1. (An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *