Ratusan Vendor Wisata Berkumpul di Yogyakarta, Bahas Dampak Larangan Studi Tour

Yogyakarta – Ratusan vendor penyedia jasa paket wisata merasakan dampak dari maraknya pemberitaan negatif terkait kecelakaan di sejumlah destinasi wisata. Akibatnya, pemesanan perjalanan wisata menurun hingga 50 persen.

“Sebenarnya down sampai nol persen tidak, tapi mengurangi minimal 50 persen. Nah, ini makanya kami memberi semangat, ayolah berinovasi agar bisa diterima lagi sama instansi-instansi,” ujar Komisaris PT Indo Nuansa Abadi (INA), Adi Wardhana, dalam acara buka bersama dan pemberian INA Award di Sahid Raya Hotel & Convention, Yogyakarta, Sabtu (8/3/2025).

Dampak Insiden di Pantai Drini terhadap Sektor Pariwisata

Adi menjelaskan bahwa kecelakaan laut di Pantai Drini, Gunungkidul, menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata. Insiden yang menewaskan sejumlah siswa studi tour dari Mojokerto, Jawa Timur, membuat masyarakat khawatir untuk berwisata.

Namun, ia menegaskan bahwa destinasi wisata tetap aman untuk dikunjungi.

“Hari ini kami buka bersama, sekaligus untuk mengonfirmasi isu wisata bahwa sebenarnya wisata masih aman, masih nyaman. Beberapa kali isu wisata jadi negatif karena kejadian. Tapi nyatanya gak itu,” katanya.

Dalam suasana Ramadan 1446 H, Adi mengundang sekitar 400 orang dari 120 vendor perjalanan wisata se-Jawa dan Bali untuk bersama-sama membangun optimisme di sektor pariwisata.

Adi juga mengomentari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang studi tour bagi siswa di wilayahnya dengan alasan efisiensi biaya dan keselamatan.

Menurutnya, kebijakan tersebut justru bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.

“Akan tambah lebih besar lagi masalahnya, karena per individu bisa keluar tanpa koordinasi sekolah. Kalau bisa tetap studi tour cuman diperketat bisnya yang terbaru dan sebagainya,” katanya.

Sebagai solusi, ia menyarankan agar studi tour tetap diperbolehkan dengan pengawasan ketat, seperti memastikan penggunaan bus terbaru dan standar keamanan yang lebih tinggi.

Meskipun pemesanan wisata masih mengalami penurunan, Adi tetap optimistis bahwa dalam satu atau dua tahun ke depan, industri ini akan kembali pulih. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *