Vatikan kini memiliki pemimpin baru. Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat (AS) resmi terpilih sebagai Paus menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu. Kabar ini membawa haru dan sukacita mendalam bagi jutaan umat Katolik di seluruh dunia.
Memilih nama kepausan Paus Leo XIV, Prevost terpilih dalam proses konklaf yang berlangsung selama tiga putaran pemungutan suara. Dengan demikian, ia menjadi Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik, sekaligus mencatat sejarah sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Ia lahir di Chicago pada tahun 1955.
Sebelum terpilih menjadi Paus, Prevost menjabat sebagai Uskup Agung Chicago, memimpin Keuskupan Agung terbesar di Amerika Utara. Pria berusia 69 tahun ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati namun tegas dalam prinsip. Ia juga memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu AS dan Peru, memperlihatkan kedekatannya dengan dua wilayah penting dalam Gereja Katolik modern.
Di Vatikan, Prevost juga telah lama aktif, termasuk menjabat di Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, kawasan yang merupakan rumah bagi hampir 40 persen umat Katolik di dunia. Karier rohaninya juga mencakup masa jabatan sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari tahun 2015 hingga 2023, memperlihatkan dedikasinya terhadap umat di Amerika Latin.
Momen perkenalannya sebagai Paus Leo XIV terjadi di balkon Basilika Santo Petrus, yang disambut dengan gemuruh sorak sorai ribuan umat Katolik yang telah memadati alun-alun Vatikan. Suasana penuh haru membalut pelantikan tersebut, seiring para hadirin menyanyikan yel-yel penuh semangat.
“Viva Il Papa!” yang berarti “Panjang Umur Paus!” terdengar menggema dari ribuan mulut umat yang hadir.
Dari pantauan live streaming Vatican News, terlihat jelas suasana emosional yang menyelimuti alun-alun Vatikan. Turis, warga sipil, para suster, dan pastor tampak penuh sukacita. Beberapa bahkan menangis haru dan saling berpelukan menyambut momen bersejarah ini, menandai babak baru bagi kepemimpinan spiritual Gereja Katolik dunia.
Robert Francis Prevost, yang lahir pada 14 September 1955, adalah seorang prelatus Gereja Katolik yang sebelumnya menjabat sebagai prefek Dikasteri untuk Para Uskup sejak 12 April 2023, setelah diangkat pada 30 Januari 2023. Ia merupakan salah satu dari para kardinal yang diangkat langsung oleh mendiang Paus Fransiskus—tanda kepercayaan besar terhadap kapasitas dan visinya bagi masa depan Gereja. (*)