Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memastikan penyaluran bantuan pangan berupa beras akan dimulai pada akhir September 2025. Program ini akan berlangsung selama empat bulan hingga Desember 2025 dengan target penerima mencapai 18,2 juta masyarakat di seluruh Indonesia.
Setiap keluarga penerima manfaat akan mendapatkan total 40 kilogram (kg) beras atau 10 kg per bulan yang disalurkan dalam dua tahap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Menko Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa keputusan ini diambil langsung atas arahan Presiden Prabowo. Bantuan ini diberikan sebagai langkah antisipasi karena produksi pangan pada November–Desember 2025 diperkirakan lebih rendah dibandingkan kebutuhan masyarakat.
“Sudah kita putuskan untuk empat bulan bantuan pangan atas arahan Bapak Presiden. Bantuan ini akan disalurkan kepada 18,2 juta penerima, masing-masing menerima 10 kilogram sebanyak empat kali,” ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Zulkifli menambahkan, program bantuan pangan ini bukan berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan paket stimulus ekonomi yang sedang disiapkan pemerintah. “Jadi satu kesatuan, bukan hanya bantuan pangan tapi juga bagian dari stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat,” jelasnya.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyebutkan bahwa program ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp13,9 triliun. Dana tersebut sudah termasuk biaya distribusi dan operasional penyaluran.
“Anggarannya sekitar Rp13,9 triliun, sudah termasuk distribusi dan operasional lainnya,” ungkap Arief.
Melalui bantuan pangan ini, pemerintah berharap masyarakat tetap terbantu memenuhi kebutuhan pokok di tengah potensi berkurangnya pasokan pangan di akhir tahun. Selain itu, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas harga beras dan mencegah gejolak inflasi di masyarakat. (Ep)