Studi Harvard Buktikan Kopi Bisa Cegah Pikun dan Sakit Kronis

Kebiasaan minum kopi di pagi hari ternyata tak sekadar memberi suntikan semangat, melainkan bisa menjadi kunci menua dengan sehat, terutama bagi perempuan. Temuan menarik ini diungkap dalam penelitian berskala besar dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang melibatkan hampir 50.000 perempuan selama lebih dari tiga dekade.

Penelitian tersebut merupakan bagian dari Nurses’ Health Study dan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition (NUTRITION 2025) di Orlando, AS.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan paruh baya yang secara rutin mengonsumsi kopi berkafein memiliki peluang lebih besar untuk mencapai usia lanjut dengan kondisi fisik dan mental yang prima. Menariknya, manfaat ini tidak ditemukan pada konsumsi teh, kopi tanpa kafein (decaf), maupun minuman bersoda yang mengandung kafein.

“Penuaan sehat dalam penelitian ini berarti mencapai usia tua tanpa penyakit kronis utama, dengan fungsi fisik, mental, dan kognitif yang baik,” ungkap Sara Mahdavi, peneliti post-doktoral di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dikutip dari Fox News, Jumat (20/6/2025).

Kopi dan Peluang Penuaan Sehat

Dalam studi tersebut, perempuan yang masuk kategori menua sehat rata-rata mengonsumsi sekitar 315 miligram kafein per hari, mayoritas berasal dari kopi. Setiap tambahan satu cangkir kopi per hari dikaitkan dengan peningkatan peluang 2–5 persen untuk mencapai penuaan sehat.

Namun, ada catatan penting: konsumsi minuman bersoda berkafein justru menurunkan kemungkinan menua sehat hingga 20–26 persen. Artinya, manfaat positif ini memang bersifat spesifik pada kopi.

“Hal ini menunjukkan bahwa senyawa bioaktif unik dalam kopi seperti polifenol dan antioksidan mungkin memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan seiring bertambahnya usia,” tambah Mahdavi.

Kopi Bukan Obat, Tapi Pendukung Gaya Hidup Sehat

Meski hasilnya menggembirakan, Mahdavi mengingatkan bahwa penelitian ini bersifat observasional, sehingga tidak dapat menyimpulkan hubungan sebab-akibat secara langsung.

Selain itu, mayoritas partisipan adalah perempuan kulit putih berpendidikan tinggi yang bekerja di sektor kesehatan, sehingga dibutuhkan studi lanjutan untuk memverifikasi hasil ini pada populasi yang lebih beragam.

“Kopi dapat memberikan manfaat protektif jika dikonsumsi secara moderat dan dikombinasikan dengan gaya hidup sehat, seperti olahraga teratur, pola makan seimbang, dan tidak merokok,” ujarnya.

Bagi mereka yang belum terbiasa atau sensitif terhadap kafein, Mahdavi menyarankan untuk tidak memulai konsumsi kopi secara tiba-tiba.

“Namun bagi yang sudah terbiasa minum dua hingga empat cangkir kopi per hari, studi ini menambah bukti bahwa kopi bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat,” tutupnya. (Ep)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *