Tagar #JagaJogja Penuhi Media Sosial di Tengah Demo Panas

Yogyakarta – Di tengah gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di berbagai daerah, warga Yogyakarta memilih cara unik untuk menyuarakan perdamaian. Mereka ramai-ramai mengunggah poster digital bertajuk “Ayo Jaga Jogja Bebarengan”.

Poster yang beredar di media sosial itu menampilkan latar langit biru dengan ikon Tugu Pal Putih, bendera Merah Putih, serta logo pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di DIY.

Pesan tersebut semakin kuat dengan hadirnya tagar #KabehSedulur, #JogjaAdemAyem, dan #JagaJogjaIstimewa, yang menekankan pentingnya menjaga persaudaraan, kedamaian, dan keistimewaan Yogyakarta sebagai daerah berbudaya sekaligus kota wisata.

Salah satu yang turut menyebarkan ajakan damai ini adalah Baharudin Kamba, aktivis dari Jogja Police Watch. Ia menilai langkah kreatif warga tersebut merupakan respons positif atas situasi aksi demo yang berlangsung di Yogyakarta, termasuk di Mapolda DIY pada Jumat (29/8) malam hingga Sabtu (30/8) dini hari.

Menurutnya, ajakan ini layak diapresiasi, tetapi tidak boleh berhenti sebatas poster dan media sosial. “Pesan ini harus diwujudkan dalam langkah nyata untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga, terutama karena Yogyakarta adalah destinasi wisata populer,” ujarnya.

Kamba menegaskan bahwa pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, memiliki tanggung jawab besar untuk menjamin keamanan masyarakat, termasuk para demonstran yang menyampaikan aspirasi.

Ia juga menyinggung pentingnya kebebasan berpendapat di media sosial yang dijamin oleh konstitusi. “Masyarakat juga beli kuota dari hasil kerja sendiri, bukan meminta dari pemerintah secara gratis,” tambahnya.

Selain itu, Baharudin Kamba mengingatkan aparat keamanan untuk lebih mengedepankan pendekatan persuasif daripada tindakan represif. Menurutnya, keamanan harus diberikan secara adil kepada seluruh warga, termasuk mereka yang turun ke jalan untuk menyuarakan pendapat.

“Situasi kondusif dan damai adalah kunci menjaga keistimewaan Yogyakarta, sehingga semua pihak perlu bergandengan tangan,” tutupnya. (Yud)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *