KPK Sedang Selidiki Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh

Diduga ada pembengkakan anggaran 40–50 persen, lebih mahal daripada di negara China sendiri

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan telah memulai penyelidikan terkait dugaan penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Informasi ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pada Senin (27/10/2025).

Menurut Asep, perkara ini telah masuk dalam tahap penyelidikan awal. Meski begitu, ia belum merinci kapan penyelidikan dimulai karena prosesnya dilakukan secara tertutup, sesuai dengan prosedur internal lembaga antirasuah tersebut.

“Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Asep Guntur Rahayu kepada wartawan, Senin (27/10/2025).

Dugaan Biaya Tidak Wajar dan Sorotan Publik

Dugaan mark up semakin menguat setelah Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyatakan bahwa proyek ini sarat penyimpangan dan perlu diaudit oleh lembaga negara seperti BPK atau BPKP. Ia menyebut pembengkakan biaya proyek telah membebani keuangan negara dan menimbulkan kegaduhan di internal pemerintahan.

Menurut Anthony, total biaya pembangunan Kereta Cepat Whoosh mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp118,37 triliun (kurs Rp16.283/dolar AS), termasuk cost overrun sebesar 1,2 miliar dolar AS. Angka ini dinilai jauh lebih tinggi dibandingkan biaya pembangunan kereta cepat di negara lain.

Sebagai perbandingan, biaya pembangunan kereta cepat di Tiongkok berkisar antara 17 juta hingga 30 juta dolar AS per kilometer. Sementara itu, biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai 52 juta dolar AS per kilometer. Jika menggunakan rata-rata biaya 25 juta dolar AS per kilometer di Tiongkok, terdapat selisih sekitar 27 juta dolar AS per kilometer atau setara dengan pembengkakan 40–50 persen.

Anthony menilai besarnya selisih biaya ini tidak wajar dan perlu diaudit secara mendalam untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran hukum dalam proses pengadaan maupun penggunaan anggaran.

Latar Belakang Proyek Whoosh

Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh resmi beroperasi pada 2 Oktober 2023 dan menjadi kereta cepat pertama di Indonesia sekaligus di Asia Tenggara. Proyek ini digarap sejak 2015 melalui pembentukan PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC), hasil kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok. Pemerintah juga menetapkan proyek ini sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.

Sebagai proyek transportasi publik dengan nilai investasi besar, pembangunan Whoosh sempat menuai pujian sekaligus kritik. Di satu sisi, kehadiran kereta cepat ini disebut mempercepat mobilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Namun di sisi lain, biaya pembangunan yang terus membengkak menimbulkan polemik di masyarakat dan pemerintah. (Ep)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *