Wisman Membludak, Kereta Api Jadi Pilihan Utama Wisatawan Asing di Yogyakarta

Yogyakarta – Meningkatnya arus wisatawan mancanegara ke Yogyakarta dalam tiga tahun terakhir tak hanya menghidupkan sektor pariwisata, tetapi juga mengubah tren moda transportasi: kereta api kini menjadi pilihan favorit para turis asing.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta menunjukkan tren pertumbuhan positif:

  • Tahun 2022: 55.071 wisman
  • Tahun 2023: 94.707 wisman (naik 71,9%)
  • Tahun 2024: 110.155 wisman (tumbuh 16,3%)

Pertumbuhan ini menandakan semakin kuatnya posisi Yogyakarta sebagai destinasi unggulan budaya, sejarah, dan pariwisata Indonesia.

Lonjakan Wisatawan Asing di Kereta Api

Tren kunjungan ini juga berdampak pada sektor transportasi publik, khususnya layanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di wilayah PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta.

Data KAI Daop 6 mencatat:

  • 2022: 55.752 penumpang wisman
  • 2023: 116.431 penumpang (naik 108,8%)
  • 2024: 155.264 penumpang (tumbuh 33,3%)

Manager Humas Daop 6, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 2022–2024, jumlah wisatawan mancanegara yang menggunakan kereta api hampir tiga kali lipat lebih banyak. Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan wisatawan asing terhadap layanan transportasi berbasis rel di Indonesia.

Mengapa Wisman Memilih Kereta Api?

Menurut Feni, kereta api menjadi moda favorit karena beberapa alasan utama:

  • Kenyamanan dan ketepatan waktu
  • Pengalaman perjalanan yang unik: menikmati panorama alam dan budaya secara langsung
  • Layanan yang terus berkembang, termasuk digitalisasi informasi dan fasilitas ramah wisatawan asing di stasiun

“Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang memilih kereta api menjadi bukti bahwa layanan KAI semakin diminati karena nyaman, tepat waktu, dan menawarkan pengalaman perjalanan yang berbeda,” ujar Feni.

Dukungan KAI untuk Pariwisata Yogyakarta

KAI Daop 6 terus memperkuat perannya dalam mendukung ekosistem pariwisata, antara lain dengan:

  • Peningkatan layanan informasi berbasis digital
  • Kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata
  • Penyediaan fasilitas ramah wisatawan asing di stasiun-stasiun utama

“Kami berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari penggerak ekonomi pariwisata di Yogyakarta. Pertumbuhan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi,” tutup Feni.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara dan tingginya minat terhadap kereta api, sinergi antara sektor transportasi dan pariwisata di Yogyakarta semakin kuat. Harapannya, kondisi ini akan semakin mengukuhkan DIY sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia di mata dunia. (Yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *